Ada yang unik dengan Kompetisi FA CUP musim ini, Babak kelima menghasilkan banyak kejutan. Bagaimana Tim-tim kecil berhasil memberi luka nestapa pada Tim Premier League. Seperti, Leicester City yang masih bermasalah di Premier League harus dipermalukan dengan 10 pemain Milwall.
Selain itu, Babak kelima FA CUP menghasilkan sejarah baru setelah 103 tahun. Yah, Laga Burnley Vs Lincoln City yang berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Lincoln City. Cukup membawa tim kasta kelima Liga Inggris itu untuk mencicipi fase delapan besar.
Lincoln City berhasil mencetak sejarah dengan menjadi tim non-liga pertama yang mampu menembuh fase 8 besar FA CUP setelah 103 tahun. Terakhir, Queens Park Rangers (QPR) lah yang menjadi tim non-liga yang berhasil menembus fase 8 besar FA CUP.
Drama Gol Sean Ragget di Penghujung Laga Meloloskan Lincoln City Ke Perempat Final FA CUP
Kemenangan mereka terlihat dramatis, karena terjadi di menit-menit akhir pertandingan tepatnya menit 89. Gol semata wayang itu lahir dari sundulan Sean Ragget. Pemain bernomor punggung 25 tersebut mampu menceploskan bola liar didepan gawang.
Gol tersebut sangat dramatis, karena selain lahir di penghujung laga. Gol tersebut hampir saja bisa diselamatkan kiper Burnley, Tom Heaton. Sayang, posisi kiper Burnley yang berada di belakang gawang membuat bola dianggap sah menjadi gol buat Lincoln City.
Nampaknya seperti ada firasat bahwa Burnley akan kebobolan di menit akhir. Ketika sepak pojok banyak para pemain Burnley yang menumpuk di depan gawang seolah mereka bersiap-siap agar gawangnya sulit dibobol. Namun, justru hal itu menjadi blunder karena mereka kurang melakukan penjagaan pemain dan terkesan hanya melongo ketika terjadi bola liar.
Bola sundulan Sean Ragget sebenarnya bisa saja di tepis oleh Kiper Burnley. Sayang, posisinya malah terganggu oleh rekan sendiri dan hanya bisa menyelamatkan bola di belakang garis gawang . Hmm…. sangat miris.
Burnley Frustasi Menaklukan Pertahan Lincoln City yang Solid. Bahkan, Burnley Terkesan Memainkan Permainan Kasar
https://www.youtube.com/watch?v=bNJXRg6SSyk
Kiper Lincoln City, Paul Farman merupakan sosok yang disoroti dengan peforma Lincoln City di FA CUP. Ia mampu membuat pemain Burnley merasa frustasi.
Bagaimana tidak?
Peluang demi peluang yang harusnya 99 persen menjadi gol harus pupus sirna oleh Farman. Banyak peluang striker Burnley yang tinggal berhadapan 1 lawan 1 dengan Farman. Namun, semuanya secara ajaib mampu digagalkan.
Menguasai pertandingan melawan tim amatir seharusnya perkara yang mudah untuk mengalahkan mereka. Tim sekelas Premier League harusnya malu sampai memainkan laga re-play melawan tim non-liga.
Hal itu, yang membuat pemain Burnley khususnya Barton bertindak kasar bahkan dalam satu kesempatan 2 pemain Burnley menendang pemain Lincoln City yang terjatuh bahkan ia juga mendorong dengan kasar pemain Lincoln City yang lain.
Tidak hanya disitu juga, pemain Burnley juga melakukan diving yang aneh karena dia tiba-tiba menjatuhkan diri setelah menabrakkan kepalanya ke tangan pemain Lincoln.. Hmm..sungguh keji.
Tuhan memang adil dan tidak pernah tidur.
Bagaimana permainan keji dan ambisius dari Burnley yang ingin memenangkan pertandingan dengan segala cara agar tidak dianggap memalukan. Namun, Tuhan dan wasit nampaknya sejalan dan memberikan penghargaan atas kesabaran pemain Lincoln yang tetap meladeni permainan kasar dari Burnley ..
Dapat Pujian dari Pelatih Sekaliber Conte
Kesuksesan Lincoln Menembus babak 8 besar, kini mereka banjir pujian. Tak ketinggalan, manajer Chelsea, Antonio Conte. Ia menuturkan bahwa Lincoln City menjadi tim yang mampu membawa kembali efek magis FA CUP yang sering memberi kejutan.
Dia menuturkan bahwa dirinya senang timnya (Chelsea) dan Lincoln City mampu menembus babak 8 besar. Ini merupakan hal yang fantastis.
Pada babak 8 besar, Lincoln City akan berhadapan dengan Arsenal atau Sutton United. Saya harap sih, Sutton yang menang biar banyak kejutannya.
Sejauh Mana Lincoln Akan Beri Kejutan di FA CUP?
Setelah musim lalu, Leicester City mampu memenangi Liga Premier Inggris. Kompetisi Bola di Inggris mulai tak lagi dimenangi tim besar. Leicester sebagai inspirator pemberontakan tim kecil agar bisa menunjukkan taring di kompetisi bola Inggris.
Nampaknya, Lincoln berhasil meniru semangat juang anak-anak The Foxes musim lalu.
Lalu siapakah yang paling berpengaruh?
Farman, Kiper Lincoln ini mampu membuat musuh frustasi bahkan di laga sebelumnya mereka mampu menundukkan Ipswich Town dan Brighton & Hove Albion.
Sampai-sampai, pada saat melawan Brighton & Hove Albion. Bek Brighton melakukan gol bunuh diri yang seharusnya tidak terjadi. Karena dia berada dalam posisi yang tidak ditekan.
Mungkin ini faktor psikis dimana jika tim besar mampu ditahan imbang ataupun kalah dari tim kecil. Mereka akan semakin grogi karena mereka akan malu dengan fans dan media.
Kita tunggu kiprah Farman, apakah ia mampu membawa Lincoln City merengkuh FA CUP. Kalo berhasil, dia akan menjadi “The Next Jamie Vardy” dan harganya akan naik berpuluh-puluh lipat.
Walaupun begitu realistis saja, klub besar masih becokol di FA CUP seperti Manchester United, Chelsea dan Manchester City serta Arsenal. Mereka punya pemain kelas dunia dan berpengalaman.
Walaupun tak ada yang tak mungkin. Namun, peluangnya juga kecil. Hal ini, seperti kasus Islandia yang mampu mengejutkan Eropa karena berhasil lolos dari fase grup Euro. Namun, akhirnya mereka harus dihajar oleh Perancis 5-1.
Belum tahu, nasib Lincoln akan seperti Islandia ataupun justru lebih baik. Terlepas hal itu, baik kalah maupun menang nanti. Prestasi mereka saat ini sudah sangat membanggakan mengingat di National League “Liga Kasta kelima” ia berada di posisi 1.
Menarik disimak nih dongeng Lincoln City musim ini.
Apalagi, jika tim besar datang menyambangi markas Lincoln City yang hanya berkapasitas 10.000 orang. Bagaimana, terasa tiket disana barang beharga.