Gelandang naturalisasi Indonesia yang kemarin bermain gemilang saat berkiprah pada AFF 2016 kemarin, kini resmi menerima pinangan SC Cambuur klub divisi satu Liga Belanda dengan kontrak selama 2 tahun.
Sebelumnya, Gelandang berumur 27 tahun ini masih terikat kontrak dengan klub lamanya SC Telstar dalam 6 bulan kedepan.
Lilipaly Ternyata Sudah Diincar Cambuur Sejak Lama
Sosok Lilipaly dianggap penting bagi tim berjuluk The Yellow-Blues ini. Direktur SC Cambuur mengukapkan kekagumannya pada bomber Indonesia ini. Dia mengaku bahwa pihak manajemen Cambuur telah mengincar Lilipaly. Katanya dia adalah gelandang yang baik dalam menyerang dan bertahan serta secara mental dia mempunyai mental pemenang.
Sebelum bergabung dengan SC Cambuur, Lilipaly pernah dikaitkan dengan tim-tim tanah air. Namun, uang kompensasi sejumlah Rp. 14 Miliar dari SC Telstar membuat tim seperti Madura United dan Arema Chronus dibuat gigit jari.
Sepak terjang karir Lilipaly berkutat di divisi satu Liga Belanda yang tepat dibawah Eredevise. Dibesarkan di akademik Utrecth, ia telah membela Utrecth, Almere City, SC Telstar dan kini SC Cambuur. Sebenarnya pada tahun 2015, ia juga pernah membela tim tanah air Persija, namun nampaknya ia tak betah disana dan memutuskan untuk pulang kampung.
SC Cambuur Ternyata Pernah Berlaga di Eredivisie
Sebenarnya, Lilipaly bisa sedikit berbangga, karena klub barunya merupakan club yang tahun kemarin pernah berkiprah di liga tertinggi belanda Eredivisie dan kini bertengger di posisi 11 di klasemen Eerste Divisie, lebih baik 4 tingkat dari posisi SC Telstar.
SC Cambuur pernah merengkuh trofi Eerste Divisie dua kali yaitu pada 1992 dan 2013. Setelah promosi pun, peforma Cambuur cukup bagus. Mereka mampu bertengger di posisi 12 selama dua tahun. Sayangnya kemarin mereka apes dengan menghuni dasar klasemen.
Tahun ini, sejatinya Cambuur mempunyai kans untuk sekedar memperoleh tiket play-off promosi karena mereka hanya terpaut 4 poin saja dengan NAC Breda yang berada di batas zona play-off. Semoga saja, mereka mampu mengulangi memori 4 tahun yang lalu sehingga rakyat Indonesia bisa melihat Lilipaly beraksi di Liga Eredevise.