Laga El Clasico yang mempertemukan dua raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona. Laga yang menyedot perhatian pecinta sepakbola dunia ini menjadi ladang yang menggiurkan di sisi komersialisasi, apalagi melihat jumlah penonton El Clasico yang begitu banyak di kawasan Asia. Maka dari itu, Federasi Sepakbola Spanyol memindahkan waktu penyelenggaran El Clasico menjadi pukul 13.00 waktu Madrid atau sama saja pukul 19.00 WIB.
Perubahan waktu penyelenggaraan ini memang suatu yang mengejutkan. Pasalnya, ini pertama kalinya laga El Clasico dilaksanakan pada jam 13.00 waktu Madrid yang merupakan jam makan siang disana. Ini menjadi perubahan signifikan dimana aspek komersialisasi bisa mempengaruhi penyelenggaran laga sepakbola. Sepakbola modern erat kaitannya dengan bisnis.
La Liga Ingin Merebut Pasar Premier League Di Asia Dengan “Menjual” El Clasico
Penyelenggaran El Clasico merupakan laga yang paling menguntungkan untuk Federasi Sepakbola Spanyol sebagai penyelenggara dan juga untuk kedua tim. Menurut Nielsen Sports penghasilan dari Sponsor untuk laga El Classico mencapai US $ 42,5 juta.
Belum lagi sponsor dan hak siar yang pasti memilki nilai yang besar. La Liga menyadari mereka harus memperhatikan pasar Asia. Saat ini, pamor La Liga dinilai masih dibawah Liga Inggris, untuk itu mereka berusaha membangun loyalitas penonton di kawasan Asia dengan “menjual” El Classico. Selain karena ingin membangun loyalitas penonton untuk mendapatkan hak siar, La Liga juga ingin menyedot sponsor di wilayah Asia. Contoh saja, Barcelona baru saja melakukan deal sebesar 220 juta euro dengan perusahaan Jepang, Rakuten.
La Liga Sebenarnya Punya Pasar Besar Di Amerika Latin
Tapi keputusan untuk membangun loyalitas di pasar asia ini, La Liga dinilai salah memilih pasar. Sebab, sebenarnya La Liga lebih cocok untuk penonton di wilayah Amerika Latin karena memiliki budaya dan bahasa yang hampir sama. Bahkan Spanyol mempunyai pengaruh disana sebagai ex-penjajah. La Liga dinilai tidak dapat memaksimalkan hal itu dan keputusannya bermain di pasar Asia merupakan kesalahan karena harus bersaing dengan Premier League yang jauh lebih populer.