Striker FC Barcelona, Luis Suarez memohon kepada fans untuk menghentikan kekerasan dalam sepak bola setelah sepak bola dinegara kelahirannya itu ditangguhkan.
Federasi Sepak Bola Uruguay membuat keputusan untuk menunda semua pertandingan yang dijadwalkan pada hari Minggu. Keputusan ini dibuat setelah penonton menyerang dua pejabat, satu di antaranya seorang wanita, saat pertandingan U-19 sehari sebelumnya.
Dampaknya, lima pertandingan dari divisi utama Uruguay pun tertunda. Suarez, yang merupakan striker bintang negara tersebut telah mendesak pendukungnya untuk mengambil pelajaran dari kejadian tersebut dan menghentikan segala tindak kekerasan dalam sepak bola.
Melalui akun Twitternya, Luis Suarez ingin agar tidak ada lagi kekerasan dalam sepak bola yang dilakukan oleh pihak manapun.
Vivamos un fútbol en paz y sin violencia, disfrutemos de este hermoso deporte en nuestro país. Respetemos a tod@s 👨🏻👩🏻#futbolsinviolencia pic.twitter.com/pKP9lhFwfV
— Luis Suárez (@LuisSuarez9) September 25, 2017
“Jangan ada lagi kekerasan dalam sepak bola.”
“Ayo kita jalani sepak bola dengan damai dan tanpa kekerasan, menikmati olahraga indah ini di negara kita. Hargai semua orang. ” Tulis striker Barcelona itu di Akun Twitternya.
Pada 2016 Lalu, Satu Orang Tewas Akibat Kekerasan Dalam Sepak Bola Di Uruguay
Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di negara amerika selatan ini. Sebelumnya, pada september 2016 lalu, seluruh Pertandingan sepak bola di Uruguay juga sempat ditangguhkan karena kematian seorang supporter yang ditembak mati oleh supporter tim saingannya.
Menurut keterangan Asosiasi Sepak Bola Uruguay, suporter yang tewas itu bernaman Hernan Fioritto berusia 21 tahun.
Ia dan beberapa supporter lainnya diserang saingannya saat merayakan ulang tahun ke-125 klub Santa Lucia. Ia tewas dan dua orang lainnya luka-luka.
Lima belas orang berhasil ditangkap terkait penyerangan tersebut. Mereka dihukum dengan pasal pembunuhan.
“Hal penting bagi semua warga Uruguay, sepak bola adalah tidak ada yang lebih penting daripada kehidupan manusia dan penggemar sepak bola muda.” Ujar perwakilan Asosiasi Sepak bola Uruguay.
“Kita harus berpikir dan merenungkan soal batas gairah, kekaguman dan perasaan untuk sebuah klub sepak bola.” Sambungnya
Memang sejatinya kekerasan dalam sepakbola sudah tidak boleh terjadi lagi. Sepakbola sekarang telah menjadi hiburan rakyat yang telah diminati oleh berbagai kalangan. Bagaimana jika yang menjadi korban adalah keluarga sendiri? Football is Love, Football Is Life. Respect.