Juara bertahan Moto GP, Jorge Lorenzo nampaknya harus beradaptasi dengan tim barunya. Debutnya bersama Ducati berjalan tidak mulus. Ia harus menyelesaikan balapan di posisi 11. Jelas, bukan hasil akhir yang bagus baginya.
Lorenzo juga harus mengawali race pada posisi ke-12. Hal itu akibat ditiadakannya fase kualifikasi akibat cuaca yang tidak mendukung di Qatar
Terlempar dari 10 Besar, Lorenzo Justru Kesulitan Menaklukan Motor Tunggangannya
Mengawali race di posisi ke-12 di Sirkuit Losail, Lorenzo pun di awal race sempat melorot posisinya menjadi posisi ke-16. Untungnya, setelah itu ia tampil lebih baik dan sempat berada pada posisi ke-9. Namun, ia harus finish di posisi ke-11 setelah disalip oleh Jonas Folger dan Alex Rins.
Atas hasil mengecewakan itu, ia sedikit baper dan mengatakan bahwa ia menyesali hasil itu. Ia berdalih untuk butuh waktu untuk beradaptasi dengan motor barunya itu. Lorenzo menuturkan bahwa terdapat kelemahan yang harus diperbaiki dalam motor Desmocedici GP17 yang ia tunggangi.
Kecepatan motor X-Fuera dianggap kurang maksimal yaitu sekitar 1 menit 58 detik per lap. Hal itu, di luar target, dimana ia mentargetkan 1 menit 56,8 detik per lapnya. Padahal, motor Desmocedici GP17 mempunyai tenaga yang besar.
Sementara Rossi, Ia Tampil Heroik Dengan Berhasil Naik Podium
Berbeda dengan mantan rekan setimnya di Yamaha Movistar, Valentino Rossi. Ia justru tampil mengesankan, setelah dirinya mampu naik podium setelah finish pada posisi ke-3 sekaligus mencetak rekor rider tertua yang berhasil naik podium di Moto GP.
Torehan ini terasa luar biasa, karena Rossi mencapainya tak mudah, ia harus memulai start di posisi ke-10 tepat 1 grid di atas Lorenzo.
Sementara, untuk podium pertama berhasil diraih oleh Maverick Vinales yang juga se-tim dengan Rossi. Vinales mencuri perhatian dunia balap dan digadang-gadang bakal menjadi penerus Marc Marquez.
https://www.youtube.com/watch?v=Ixy8T7_x75Y
Sementara, Marc Marquez harus puas finish di posisi ke-4. Untuk podium 2 ditempati oleh Andrea Dovizioso yang merupakan rekan satu tim dari Lorenzo.
Mungkin, jika Lorenzo tak dapat beranjak dari peforma buruknya, ia akan tergusur oleh kekuatan baru seperti Dovizioso dan Vinales serta bangkitnya sang legenda yaitu Valentino Rossi.
Apakah Lorenzo dapat mempertahankan gelar juara dunianya?