Teknologi sepakbola modern terus berkembang mengingat pentingnya berjalannya sepakbola yang transparan dengan mejunjung tinggi slogan “fair play”. Maka dari itu, tercetus ide suatu sistem yang bernama Video Assistant Referee (VAR). VAR adalah suatu sistem yang membantu seorang wasit dalam melakukan suatu keputusan dalam sepakbola melalui video tayangan ulang. Dalam pelaksanaanya, wasit menghentikan pertandingan sejenak untuk melihat video dan berkomunikasi dengan asisten yang ditugaskan untuk menganalisis kejadian melalui video tayangan ulang melalui headset.
Bagaimana Fungsi Video Assistant Referee (VAR) Berjalan?
Teknologi VAR digunakan untuk menentukan keputusan sulit dalam menentukan pengesahan gol, offside, keputusan penalti, kartu merah dan pelanggaran lainnya. Beginilah proses VAR bekerja
- VAR akan bekerja jika wasit meminta penjelasan terkait keganjilan yang ada di dalam lapangan.
- Kemudian, VAR meninjau laporan tersebut dan menganalisisnya di bank monitor ruang operasi video (VOR) dengan bantuan operator replay (RO).
- VAR akan melakukan peninjauan setelah wasit mengkonfirmasi keluhan tersebut dengan memberi kode memakai jari telunjuk untuk melakukan “cek”.
- Jika, setelah ditinjau ternyata tidak terdapat keganjilan. Maka, VAR akan melakukan “silent check” dimana mereka akan diam dan tidak memberikan informasi kepada wasit.
- Jika, setelah ditinjau ternyata terdapat keganjilan. VAR akan segera menghubungi wasit dan menjelaskannya. Jika wasit kurang yakin, maka ia bisa meminta VAR melakukan review di lapangan atau on-field review (OFR).
Uji Pertama Video Assistant Referee (VAR)
Uji pertama VAR dilakukan pada pertandingan di Major League Soccer (MLS) pada Agustus 2016. Sementara, untuk laga dibawah naungan FIFA. Laga persahabatan antara Italia dan Perancis menjadi yang pertama menggunakan VAR.
Hasilnya, sang wasit,Bjorn Kuipers merasa terbantu atas kehadiran VAR. Ia melakukan dua keputusan yang tepat atas bantuan VAR. Keberhasilan ini mendapatkan respon positif dari presiden FIFA, Gianni Infantino.
“Ini saatnya membuka lembaran baru dalam sejarah sepakbola dunia.”
Insiden Keputusan Kontroversial Video Assistant Referee (VAR)
Walaupun sepertinya keputusan yang diberikan oleh VAR hampir dimungkinkan tepat. Namun, tetap ada insiden yang menghasilkan keputusan kontroversial disana. Begitu pula yang dialami beberapa pertandingan pada Piala Konfederasi.
Chile mendapatkan dua keputusan yang kontroversial kala itu. Pertama, saat Gol Eduardo Vargas yang telah disahkan oleh sang wasit. Namun, beberapa menit kemudian setelah berkonsultasi dengan VAR. Wasit justru menganulir gol Vargas walaupun sebenarnya tidak offside. Untungnya pada keputusan kedua, VAR justru memberi keuntungan untuk Timas Chile. Kala itu, Vargas berhasil mencetak gol setelah menerima umpan muntah dari Alexis Sanchez. Padahal, sebelumnya Sanhez sudah terjebak offside bahkan hakim garis pun sudah mengangkat bendera.
Maka dari itu, Pelatih Chile, Juan Antonio Pizzi berkomentar bahwa VAR perlu waktu agar mampu diadaptasikan ke dalam sepakbola. Kesalahan VAR dalam memberikan referensi kepada wasit untuk mengambil keputusan memang disayangkan. Padahal, adanya VAR adalah untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam pertandingan. Ini akan mempengaruhi kondisi pemain dalam sisi psikologis pemain sehingga berpengaruh besar pada hasil akhir.