Terdengarnya aneh ditelinga, yap. UEFA Nations League merupakan sistem turnamen internasional baru yang rencananya akan digelar pada tahun 2018. Mungkin sulit dibayangkan dulu, saya pernah membayangkan gimana yah kalo ada liga tiap negara gitu. Pasti bakal sulit tu, karena secara negara sendiri mempunyai agenda – agenda tersendiri. Belum lagi masalah pemain yang bermain di liga – liga top Eropa. Tidak mungkin ia akan ditarik jika clubnya juga masih membutuhkannya. Lantas bagaimana UEFA mengaturnya?
Turnamen ini sejatinya dibuat tujuannya untuk meningkatkan kualitas tim negara-negara di Eropa dan mengurangi partai uji coba yang kurang berarti.
Bagaimana sistem UEFA Nations League?
UEFA Nations League, ini memang menganut konsep liga. Namun, UEFA memodifikasi dengan menggunakan sistem grup. Sehingga, pertandingan tidak akan berjalan terlalu banyak.
Total peserta UEFA Nations League, ada sekitar 55 peserta yang terbagi dalam 4 liga yaitu (A,B,C dan D). Penentuan negara berada dalam liga mana, ditentukan oleh peringkat UEFA per November 2017 sampai Piala dunia 2018 berakhir.
Tiap liga terdapat sistem promosi dan degradasi. Empat tim akan saling promosi dan degradasi di tiap liganya. Dan disetiap liganya, tim akan dibagi lagi menjadi 4 grup dengan jumlah peserta 3 atau 4 per grup.
Lalu Kapan Turnamen ini Akan Diadakan?
Turnamen ini akan dihelat setelah Piala Dunia 2018. Pertandingan akan dihelat pada September hingga November 2018 dan akan menghasilkan 4 tim juara grup. Mereka akan diadu lagi dalam “final four” yang akan dihelat pada Juni 2019. Sistem dalam final four menggunakan sistem home away (sistem gugur).
Berdampak Pula Pada Piala Eropa 2020 Loh
Adanya UEFA Nations League, Piala Eropa menjadi sedikit berubah formatnya. Kualifikasi Piala Eropa akan dibagi dalam 10 grup masing-masing grup ada 5 atau 6 tim. Sistemnya dua tim dari masing-masing grup akan otomatis lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.
Sementara, 4 tempat tersisa akan diperebutkan dalam laga-playoff. 16 Tim akan memperbutkan 4 tempat tersisa itu yang akan dimasukkan dalam 4 grup. Tiap juara grup berhak mendapatkan tiket Euro 2020.
Tim Eropa Tak Akan Lagi Bermain Dalam Laga Uji Coba?
Turnamen ini sebenarnya memang ditujukan untuk mengurangi pertandingan ujicoba yang kurang menarik. Namun, UEFA mengatakan bahwa mereka bisa saja menggelar laga ujicoba dengan negara di konfederasi lain.
Ini dia pembagian tim yang di dasarkan menurut rangking UEFA
Liga A
Jerman, Perancis, Belgia, Portugal, Swiss, Spanyol, Inggris, Italia, Kroasia, Polandia, Republik Irlandia, Ukraina
Liga B
Belanda, Rusia, Islandia, Hongaria, Wales, Bosnia & Herzegovina, Swedia, Yunani, Slovakia, Austria, Israel, Slovenia
Liga C
Irlandia Utara, Rumania, Republik Ceko, Turki, Albania, Denmark, Montenegro, Serbia, Bulgaria, Skotlandia, Norwegia, Lithuania, Azerbaijan, Siprus, Finlandia
Liga D
Estonia, Belarus, Georgia, Armenia, Latvia, Kepulauan Faroe, Kazakhstan, Moldova, Luxembourg, Makedonia Macedonia, Kosovo, Liechtenstein, Malta, Andorra, San Marino, Gibraltar
Namun, Ini belum pasti karena ranking masih akan berubah dan tiap tim pasti bakal meraih poin sebanyak banyaknya agar bisa tambil di Liga A
Belgia, Swiss, Kroasia, Polandia, Republik Irlandia Ukraina, Belanda dan Semifinalis Euro, Wales nampaknya juga berpotensi menyodok dan membuat kejutan. Tunggu saja.
Turnamen Ini Apakah Akan Membebankan Pemain?
Turnamen UEFA Nations League dan Kualifikasi Piala Euro akan berjalan sesuai dengan jadwal Internasional. Tidak ada tambahan pertandingan yang membebani pemain. Justru dengan adanya Turnamen ini justru dapat mengurangi ketegangan pemain. Karena pemain akan melakoni pertandingan dengan sedikit perjalanan.
Nantikan saja bagaimana keberlangsungan UEFA Nations League ini dan supaya sistem ini juga bisa berlaku di konfederasi lain termasuk Asia. Sehingga, Indonesia pun bisa bermain dalam kompetisi liga seperti ini. Biar ga gabut di rumah, masak cuma nonton Indonesia pas AFF ama SEA Games doang. Level Asia sekarang ga pernah nonton Indonesia main. Kalau ada sistem promosi dan degradasi juga adil dalam segi pemeringkatan FIFA. Good Job UEFA.