Leicester City secara tak terduga bermain impresive setelah mampu menundukkan Liverpool 3-1 di King Power Stadium.Padahal mereka baru saja ditinggal Ranieri yang baru saja dipecat.
Leicester bermain sangat mendominasi lawannya, sepasang gol Jamie Vardy dan 1 gol dari Drinkwater membuat Klopp terkejut. Pasalnya, Leicester hanya butuh waktu 60 menit untuk unggul 3-0 melawan tim papan atas seperti Liverpool.
Gol Vardy ini membuat dirinya mampu mengakhiri puasa golnya setelah 603 menit bermain di Premier League. Terakhir dia mampu membobol gawang Manchester City pada 12 Oktober 2016.
Lalu kenapa Liverpool bisa dikalahkan dengan mudah?
Padahal peforma Leicester musim ini terpuruk.. Hanya memenangi 5 laga dari 25 pertandingan serta 5 pertandingan terakhir berakhir dengan kekalahan.
Jamie Vardy Dibiarkan Berkeliaran, Sama Saja Bunuh Diri
Menurut Carragher dan Gary Neville dalam Monday Night Football, Ia mengatakan bahwa kekalahan Liverpool disebabkan karena kesalahan taktik saat mencoba melakukan penjagaan kepada Jamie Vardy.
Liverpool seakan memberi ruang yang bebas dan leluasa untuk berada di kedalaman pertahanan Liverpool. Pergerakan Lucas Leiva sedikit terlambat. Hal itu yang diekploitasi Jamie Vardy dan kawan-kawan.
Vardy mendapatkan ruang untuk berlari. Walaupun, musim ini Vardy sedikit bermasalah atas peformanya. Namun, dirinya tak ada masalah dan berbahaya jika diberi ruang untuk berlari. Itu taktik pertahanan yang buruk, mungkin Klopp lupa kalau mereka sedang berhadapan dengan Leicester City.
Dimana kini, Mahrez juga sudah menemukan insting permainannya bersama Vardy. Terbukti umpan silangnya mampu diselesaikan oleh tandukan Jamie Vardy tanpa ampun.
https://www.youtube.com/watch?v=CbqEOKWI96c
Gol Vardy ini membuat dirinya membukukan 7 gol musim ini. Walaupun masih jauh dari apa yang ia raih musim lalu. Namun, ini menjadi momentum membuat dirinya bangkit. Dan buat Liverpool, ini kali kelima Jamie Vardy berhasil membobol gawang Si Merah.
Efek Dipecatnya Ranieri, Para Pemain Menemukan Sentuhannya
Dipecatnya Ranieri ternyata juga berpengaruh dengan kondisi psikologis, pemain Leicester City. Perlu diketahui bahwa ada pemain Leicester yang mendukung atas dipecatnya Ranieri. Yah, dulu Ranieri memang pahlawan.
Namun…
Kini, ia menjadi belenggu karena dianggap melakukan keputusan kontroversial dan terlalu mencampuri urusan club yang bukan haknya. Shinji Okazaki tertangkap melakukan “like” pada postingan pemecatan Ranieri.
Setelah dipecatnya Ranieri, terlihat bahwa permainan Leicester City sudah bangkit hampir mirip musim lalu. Vardy dan Mahrez terlihat ada chemistry yang membuahkan gol ke-3 buat Leicester City…
Kemenangan Leicester juga berkat instruksi khusus dari pelatih caretaker Leicester, Craig Shakespeare. Ia meminta Vardy untuk bermain lebih tinggi ke dalam pertahanan Liverpool, terbukti atas lahirnya gol pertama berkat dirinya berada di posisi seperti apa yang di instruksikan pelatih. Nampaknya, Shakespeare berusaha memanfaatkan pergerakan yang lambat dari Lucas Leiva. Apakah Shakespeare pandai membaca taktik musuh?=
Lalu apakah Leicester benar-benar bangkit?? Tunggu saja