Brilian. Itulah kata yang pantas disematkan kepada pemain muda Chelsea, Andreas Christensen. Lahir di Lillerød, Denmark, 21 tahun yang lalu, kini ia menjelma menjadi salah satu pemain penting di lini belakang The Blues.
Christensen bergabung dengan akademi Chelsea pada tahun 2012. Sebelumnya, ia juga sempat diincar oleh beberapa klub top Eropa, seperti Arsenal, Manchester City, dan Bayern Munich. Saat wawancara pertamanya, ia membeberkan alasan mengapa ia mau bergabung dengan skuat London Barat saat itu.
Saya memilih Chelsea karena mereka memainkan gaya sepakbola yang saya sukai. – Andreas Christensen
Christensen pertama kali diikutsertakan dalam skuat senior saat Chelsea melawan Everton tanggal 19 Mei 2013. Namun, ia hanya duduk di bangku cadangan dan tidak diturunkan pada pertandingan yang dimenangkan dengan skor 2-1 oleh Chelsea tersebut.
Christensen melakoni debut profesionalnya bersama skuat senior Chelsea pada tanggal 28 Oktober 2014, saat Chelsea melawan Shrewsbury Town di putaran keempat Piala Liga. Bermain selama 90 menit penuh, ia dipasang sebagai bek kanan oleh pelatih Chelsea saat itu, Jose Mourinho. Ia kembali diturunkan pada awal 2015, saat Chelsea harus takluk 2-4 dari klub kasta ketiga Liga Inggris, Bradford City di Piala FA. Saat itu, ia juga dipasang sebagai bek kanan oleh The Special One. Namun, penampilannya tidak terlalu baik sehingga The Blues harus rela tersingkir lebih awal di turnamen tersebut.
Saat Chelsea menjuarai Piala Liga 2014/2015, sang pelatih Jose Mourinho ditanya oleh wartawan siapakah yang pantas menjadi man of the match di laga final saat Chelsea berhasil mengalahkan Tottenham 2-0 di Wembley. Uniknya, Mourinho menjawab Andreas Christensen yang notabene nya tidak dimainkan di laga tersebut.
Man of the match di pertandingan ini adalah Andreas Christensen. Ia bermain sangat baik saat kami melawan Shrewsbury. – Jose Mourinho
Christensen juga ambil bagian saat Chelsea U-19 turun di babak final UEFA Youth League 2015 melawan Shakhtar Donetsk. Sempat mencetak gol bunuh diri di laga tersebut, namun akhirnya Christensen berhasil membawa Chelsea U-19 juara di turnamen itu setelah menang dengan skor 3-2.
Musim selanjutnya, ia dipinjamkan ke klub Bundesliga, Borussia Monchegladbach dengan durasi dua tahun. Di Jerman, ia menjadi pilihan utama di lini belakang Monchegladbach. Ia mencetak gol profesional pertamanya saat Monchegladbach mengalahkan Bremen dengan skor telak 5-1. Pada musim itu, ia juga terpilih menjadi Team’s Player of The Season mengalahkan sang kapten, Granit Xhaka.
Setelah sukses pada musim pertamanya bersama Monchegladbach, klub asal Jerman tersebut melayangkan tawaran sebesar 14,25 juta pounds ke Chelsea agar The Blues mau melepas sang pemain secara permanen. Sadar bahwa Christensen punya potensi yang luar biasa, tawaran tersebut ditolak. Ia pun dipulangkan Chelsea saat durasi peminjamannya berakhir pada Juni 2017.
STATISTIK ANDREAS CHRISTENSEN LEBIH BAIK DIBANDING BEK CHELSEA YANG LAIN
Keputusan Chelsea untuk memulangkan Christensen terbilang tepat, karena ia mulai menampilkan permainan yang matang untuk mengawal lini belakang The Blues. Saat pemain inti seperti Gary Cahill dan David Luiz tampil angin-anginan, Christensen justru bermain konsisten di setiap laga yang ia lakoni, meskipun usianya jauh lebih muda dibandingan dua rekan setimnya tersebut. Berdasarkan statistik yang dirilis oleh Squawka per tanggal 21 Januari 2018, ia memenangkan duel dengan pemain lawan dengan persentase keberhasilan sebesar 61%, lebih tinggi dibandingkan semua pemain belakang Chelsea yang lain. Dari segi keakuratan operan, persentase keberhasilan Christensen mencapai 94%, lagi-lagi, lebih tinggi dibandingkan semua pemain belakang Chelsea yang lain. Ia juga menjadi satu-satunya pemain belakang Chelsea yang belum pernah mendapatkan hukuman kartu kuning ataupun kartu merah di Liga Primer musim ini. Hal tersebut jelas menunjukkan betapa disiplinnya Christensen dalam mengawal lini belakang The Blues. Tidak heran, jika Chelsea mengganjar penampilannya dengan kontrak baru hingga tahun 2022 mendatang.
Hadirnya Andreas Christensen di lini belakang Chelsea tentu merupakan kabar gembira bagi The Blues, setelah mereka ditinggal sang legenda John Terry akhir musim lalu. Bukan tidak mungkin, dengan usianya yang masih muda, Christensen menjelma menjadi The Next John Terry di lini belakang Chelsea, dan membantu Si Biru meraih banyak trofi di kemudian hari.