Baru-baru ini Mario Balotelli menyatakan hasrat terpendamnya untuk kembali berseragam biru muda khas Manchester City. Mario Balotelli menyatakan bahwa waktu yang dia habiskan selama 3 tahun di Manchester City adalah waktu terbaik sepanjang karir sepakbolanya. Balotelli yang saat itu didatangkan ke Manchester City oleh Roberto Mancini. Ia berhasil mencetak 20 gol dari 54 laganya di Liga Inggris bersama Manchester City. Dia juga menjadi bagian dari kemenangan bersejarah Manchester City 1-6 atas sang rival sekota Manchester United di Old Traford pada 23 oktober 2011.
Balotelli mencetak 2 gol dari kemenangan bersejarah Manchester City di Old Traford itu. Lalu dia pun dikenal dengan selebrasi “Why Always Me” yang dia lakukan setelah mencetak gol dipertandingan itu. Balotelli membuka jerseynya dan memamerkan tulisan “Why Always Me” didalam kaos dalamnya. Selebrasi itu memang menjadi selebrasi paling diingat dari Balotelli, selain selebrasinya di Piala Eropa 2012. Saat berhasil mencetak gol untuk Italia dipartai Semi Final melawan Jerman.
Mario Balotelli Kembali Bangkit Bersama OGC NICE
Sekarang Balotelli sedang menikmati musim keduanya bersama tim Ligue 1 OGC Nice. Balotelli yang terbuang dari Liverpool setelah masa peminjamannya selesai di AC Milan berhasil mencetak 17 gol dari 28 laganya disemua bersama OGC Nice pada musim perdananya. Torehan 17 gol itu membuat namanya kembali melambung dan mulai kembali diperhitungkan di sepakbola Eropa. Di musim ini bahkan penampilan Balotelli bersama OGC Nice lebih produktif, dia sudah berhasil mencetak 16 gol dari 21 laga yang sudah dimainkannya disemua ajang sejauh ini bersama OGC Nice. Penampilan gemilang Balotelli bersama OGC Nice membuat dia layak untuk kembali berseragam Timnas Italia setelah terakhir kali Balotelli bermain untuk Timnas Italia pada Piala Dunia 2014 lalu.
Jika Saja Kembali Ke Manchester City, Sepertinya Ia Bakal Dibuang Dari Skema Pep Guardiola
Namun jika kembali ke Manchester City, Balotelli akan mengalami persaingan yang sangat ketat. Skema Pep Guardiola yang hanya memakai satu striker murni setiap laganya akan membuat Balotelli harus bersaing dengan Sergio Aguero dan Gabriel Jesus. Bukan hanya persaingan dengan Aguero dan Gabriel Jesus saja yang membuat peluangnya untuk bisa kembali berseragam Manchester City menjadi mengecil. Tapi faktor pelatih Manchester City saat ini yaitu Pep Guardiola juga membuat peluangnya semakin mengecil lagi. Guardiola bukanlah pelatih yang suka dengan pemain yang terkenal nakal seperti Balotelli. Jadi sepertinya Balotelli harus menjadikan keinginannya untuk kembali bermain di Etihad Stadium hanya sebagai mimpinya, karena hal itu akan sangat sulit untuk terealisasikan.