Sepakbola tak lepas kaitannya dengan pembinaan pemain muda. Tanpa adanya regenerasi melalui pembinaan pemain muda hampir dipastikan, denyut nadi persepakbolaan di wilayah tersebut tak akan berlangsung lama. Meskipun ada, persepakbolaan di wilayah tersebut tak memiliki kualitas yang mumpuni. Maka dari itu, munculah Sekolah Sepak Bola (SSB) dan Akademi Sepakbola . Lalu apa saja pengertian masing-masing dari istilah tersebut?
Akademi Sepakbola
Akademi Sepakbola merupakan suatu program pendidikan formal pemain sepakbola muda dengan rentang usia 6 sampai 17 tahun. Disini anak-anak akan dididik untuk mempelajari berbagai teknik bermain bola.
Nantinya, anak didik diproyeksikan untuk menjadi pemain profesional mulai umur 18 tahun. mereka akan dibina sampai menemukan klub yang mau menggunakan jasanya.Dibandingkan Sekolah Sepakbola, Akademi memiliki tingkatan yang lebih tinggi. Cukup ketat dan sulit persaingan untuk merebutkan tempat disana. Proses masuk anak didiknya pun harus melalui seleksi yang cukup ketat. Sehingga, nantinya yang belajar disana adalah pemain muda pilihan yang akan diproyeksikan sebagai pemain sepakbola profesional.
Akademi sendiri pun harus memiliki standar standar yang sudah ditetapkan seperti dibawah ini:
Memiliki Izin / Terdaftar
Akademi Sepakbola pun juga ketat dalam pendiriannya, mereka harus terdaftar di pengurus cabang tempat akademi tersebut, Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia dan PSSI pusat.
Standar Lapangan & Fasilitas Latihan Harus Sesuai Standar
Akademi harus memiliki standar lapangan yang memuaskan yaitu kondisi rumput harus baik dan tidak bergelombang dan dapat dimainkan dalam pertandingan 11 vs 11.
Selain itu, peralatan latihan harus tersedia seperti gawang, cones, bola, dan fasilitas seperti kamar ganti, pusat kebugaran, dan mini bus.
Struktur Kepengurusan Yang Lengkap
Akademi Sepakbola juga harus memiliki struktur kepengurusan yang lengkap mulai dari penasehat/pembina, direktur, bendahara, sekretaris, tim pelatih,komisi wasit, serta tim kesehatan yang terdiri dari fisioterapis dan dokter.
Nantinya, mereka juga harus melaporkan kondisi akademi mereka seperti jumlah lulusan , keikutsertaan & prestasi dalam suatu kompetisi.
Kategori Umur Minimal Ada 4 Kategori
Akademi Sepakbola juga diharuskan memilki 4 kategori umur yaitu U-8, U-10, U-12, dan U-14.
Pelatih Minimal Memiliki Lisensi B
Pelatih yang dipilih untuk melatih pemain di akademi harus memiliki lisensi B, sementara asisten pelatih minimal lisensi C dan pembina harus memiliki lisensi A. Selain itu, dalam proses pembelajaran 1 pelatih maksimal memegang 10 anak didik saja.
Program Pembinaan Terstruktur
Program pembinaan di Akademi Sepakbola pun tak bisa sembarangan. Mereka sudah memiliki program yang memiliki visi & misi yang jelas. Tim pelatih sendiri juga harus mempunyai modul dan rancangan pola latihan yang nantinya akan diberikan kepada anak didiknya.
Biaya Tidak Dipungut Dari Anak Didik
Biaya selama pembinaan tidak dipungut dari anak didik mereka. Para pemain mendapatkan beasiswa penuh selama berada di akademi sepakbola. Biasanya Akademi Sepakbola mendapatkan dana dari sponsor atau dari pihak lain.
Sekolah Sepak Bola (SSB)
Sekolah Sepak Bola hampir mirip dengan Akademi Sepakbola. Namun, ada beberapa hal yang membedakan keduanya dan membuat Akademi Sepakbola lebih istimewa. Sekolah Sepak Bola adalah wadah bagi anak muda untuk belajar bermain sepak bola. Mereka tidak melakukan seleksi ketat melainkan membebankan biaya pembinaan kepada orang tua anak didik mereka.
Adanya Sekolah Sepak Bola lebih condong ke “business oriented”. Siapapun yang mampu membayar biaya maka dia diperbolehkan mengikuti pembinaan di Sekolah Sepak Bola (SSB) tersebut.
Bagaimana? Apakah sudah mampu membedakan Akademi Sepakbola dengan Sekolah Sepak Bola (SSB)? Jadi, jangan menganggap keduanya sama ya…